motivasi

Bagaikan pohon yang bercabang dan semakin berakar kuat, sejarah juga memiliki akar yang kokoh dan bercabang untuk memberikan ilmu di masa depan

Selasa, 30 Oktober 2012

Ciri-ciri Kehidupan Masyarakat pada Zaman Prasejarah


.    A.      Zaman Palaeolitikum
Zaman Batu Tua berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini alat-alat banyak dibuat dari batu kasar yang tidak dihaluskan. Alat yang digunakan antara lain Chopper atau kapak genggam.
Kebudayaan pertama di Indonesia ada 2, yaitu:
·         Kebudayaan Pacitan
Pada tahun 1935 di dekat Pacitan dalam penelitian yang dilakukan oleh Von Koenigswald ditemukan sejumlah peralatan-peralatan batu, chopper (kapak batu/alat penetak yang kasar pembuatannya dan tidak bertangkai). Peralatan ini disebut juga kapak genggam, yaitu alat yang berfungsi seperti kapak tetapi tidak bertangkai. Ketika mempergunakannya ialah dengan cara menggenggamnya di tangan yang berasal dari lapisan trinil, alat chopper ini terdapat pula di daerah Parigi dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi, Lahat dan Sangiran.
·         Kebudayaan Ngandong
Disekitar daerah Ngandong dan Sidorejo dekat Ngawi, Madiun (Jawa Timur) didapati banyak alat-alat dari tulangdi samping kapak-kapak genggam dari batu. Ada diantaranya yang dibuat dari tulang binatang menjadi semacam alat penusuk (belati), ada yang dari tanduk rusa. Ada juga alat-alat seperti ujung tombak dengan gigi-gigi pada sisinya, yang mungkin dipergunakannya untuk menangkap ikan. Juga ditemukan alat-alat dari tulang yang disebut Bone Culture, bentuk alatnya berupa tulang.
Di sangiran juga ditemukan alat-alat yang kecil, yang biasa dinamakan flakes. Alat-alat itu berasal dari ploeistocen atas. Maka mungkinlah bahwa alat-alat itu merupakan hasil kebudayaan Homo Soloensis dan Homo Wajakensis
Kehidupan masyarakat pada zaman ini masih sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka masih bergantung pada alam. Oleh karena itu tempat tinggal mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya (nomaden). Mereka hidup dengan cara berburu dan menangkap ikan serta mengambil makanan dari alam (food gathering).
Mereka belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Cara hidup mereka belum berkelompok, kehidupan rohani dalam bentuk kepercayaan pada masa itu belum ada, kemungkinan besar merekapun belum mengenakan penutub tubuh, karena bukti-bukti untuk itu tidak ditemukan. 

 B.       Zaman Mesolitikum
Pada zaman ini, bentuk benda-benda atau alat-alat masih sama dengan zaman batu tua, yaitu berbentuk kasar, tidak diasah, dan tidak dihaluskan. Alat-alat yang dihasilkan pada zaman ini antara lain pebble(kapak genggam) sejenis chopper pada masa Palaeolitikum dan hacle courte (kapak pendek).
Pada zaman ini, tempat tinggal masyarakat sudah mulai menetap atau tidak berpindah-pindah. Mereka tinggal di gua-gua dan tepi pantai.
Mereka sudah menanam tumbuh-tumbuhan di sekitar tempat tinggal mereka.  Walaupun masih terbatas pada tumbuh-tumbuhan tertentu yang hanya mereka butuhkan dalam kehidupan sehari-hari saja, dalam pengertian bukan foodproducing, karena tanda-tanda telah melakukan pertanian yang sifatnya foodproducing belum ditemukan, dengan demikian mereka sudah mengenal hidup bercocok tanam dan mulai beternak. Mereka sudah tidak bergantung pada alam, mereka sudah mulai  memikirkan persediaan makanannya.
Namun begitupun, kemungkinan mereka sudah memulai hidup berkelompok walaupun bukan kelompok masyarakat tapi masih kelompok-kelompok kecil atau keluarga inti, rasa malupun sudah ada, mereka mulai menutup tubuhnya walau masih baru pada tahap menutup bagian-bagian tertentu saja. Pada masa ini bagaimana cara buat api sudah mulai dikenal. Juga perasaan, kasih saying serta penghormatan terhadap manusia lainpun sudah mulai ada.

C.    Zaman Neolitikum
Pada zaman batu muda ini alat-alat dibuat dari batu yang sudah diasah atau dihaluskan. Selain itu, pembuatan alat-alat ini sudah mulai memperhatikan nilai seninya.
Dari hasil penelitian, para ahli menyimpulkan masyarakat zaman neolitikum ini telah memiliki tenpat tinggal yang menetap dengan kepoandaian membuat rumah, alat yang digunakan pada masa  ini adalah beliung persegi. Rumah didirikan dengan tiang-tiang yang tinggi. Maksudnya untuk menghindari bahaya banjir dan binatang buas. Juga digunakan sebagai kandang hewan ternak mereka.
Dalam kehidupan sehari-harinya, mereka telah foodgathering sudah menanam kebutuhan pokok, memelihara dan beternak untuk memenuhi kebutuhan hidup yang mereka butuhkan sehari-hari.
Hidup berkumpul berarti telah ada pembentukan suatu masyarakat yang tertib dan pemerintahan yang memerlukan segala peraturan serta kerjasama, pemimpin pada masa itu disebut Primus Inter Pares yang dipilih secara musyawarah dan mufakat berdasarkan syarat-syarat yang mereka sepakati bersama. Pembagian kerja memungkinkan terbentuknya gotong royong.
Kerajinan tangan seperti menenun dan membuat periuk belanga dan cangkul sangat dapat mendapat kemajuan. Mereka juga sudah pandai menenun tekstil yang agak halus. Dan mereka juga telah mempunyai kepercayaan, seperti Anymisme dan Dynamisme.

D.      Zaman Megalitikum
Zaman Megalitikum atau zaman besar, para ahli tidak memasukan zaman megalitikum ini ke dalam kelompok batu terutama zaman neolitikum dab juga tidak memasukkannya ke dalam kelompok zaman perunggu. Kemungkinan dikarenakan walaupun dalam kehidupan sehari mereka masih menggunakan peralatan hidup yang terbuat dari bahan batu namun demikian manusia pada masa ini juga telah mempergunakan peralatan hidup sehari-hari mereka dari bahan-bahan yang terbuat dari perunggu.
Megalitikum dapat dikatakan adalah kebudayaan yang terutama menghasilkan bangunan-bangunan dari batu-batu besar, ada yang sudah dihaluskan dan ada yang dikaitkan dengan kehidupan nenek moyangya ada juga yang dipakai sebagai tanda peringatan atau monument, zaman ini berakar pada zaman Neolitikum dan berkembang terus pada zaman Perunggu. Zaman ini masih menggunakan batu sebagai hasil budayanya.

E.       Zaman Perunggu
Masa perundagian ini sangat besar artinya bagi perkembangan sejarah Indonesia pada masa selanjutnya kemajuan-kemajuan telah dicapai diberbagai bidang teknologi. Peningkatan kesejahteraan hidup menyebabkan meningkatnya jumlah penduduk. Masyarakat telah berkelompok dan membentuk perkampungan dan pemerintahan yang disebut Primus Interpares.
Primus Interpares ini adalah pemimpin mayarakat pada masa ini dimana sifatnya hanya seumur hidup. Apabila Primus Interpares ini meninggal dunia maka diadakan kembali pemilihan berdasarkan musyawarah dan mufakat.
Bentuk mata pencaharian yang berkembang pasa masa itu perundagian adalah pertanian dalam bentuk berladang atau bersawah, perikanan laut dan perdagangan kemahiran membuat peralatan pertanian dan peralatan untuk hidup sehari-hari semakin berkembang. Akhirnya terbentuklah keahlian khusus dalam pekerjaan, secara sederhana mereka juga percaya pada hal-hal yang menakutkan atau kekuatan yang dianggap serba hebat yang tak terjangkau oleh akal fikiran manusia, yaitu Anymisme dan Dynamisme.